Oleh : Abid Roziqin
Menjelang malam, jalan sunyi datang
Terlintas dipikiran bagai benak perang
Malam sendiri bagi pedagang asongan
Menawarkan jajanan demi sesuap makan
Mengayuh sepeda tua berkilometer jauh
Tak mengenal lelah, meskipun jauh
Jalan sunyi
Setiap wilayah kau tutup rapat
Bersepeda, mengayuh
Kau usir paksa
Aku takut keluargaku besok tidak makan
Mereka berharap daganganku habis, pulang membawa uang
Ada peraturan yang harus aku taati
Ada keluarga yang harus aku nafkahi
Aku berdoa kepada Tuhan, semoga wabah ini cepat hilang
Jalan kembali ramai, banyak orang mencari nafkah
Kembali senang, kembali ceria akan perang yang sudah dilalui
Dan aku mengucap alhamdulillah, segala puji bagi-Nya
Telah menguatkan iman kami sebagai makhluk ciptaan Tuhan.