Menjadi wadah perkembangan potensi generasi muda, sebagai kader maupun anggota, PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot memiliki beberapa potensi yang sedang dikembangkan. Dari beberapa potensi yang dimiliki Rekan-Rekanita PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot, kali ini kita akan membahas beberapa potensi yang sudah dikembangkan dan telah berdampak positif bagi sumber daya manusia maupun organisasi.

Metode Pendekatan Asset Based Community Development atau ABCD, merupakan metode pendekatan yang mengutamakan pendayagunaan asset dan potensi secara efektif dan efisien agar dapat  tercapai tujuannya.  Rekan dan Rekanita IPNU-IPPNU merupakan generasi penerus untuk melanjutkan serta mengisi pembagunan serta perbaikan diri maupun organisasi.

Dalam Metode ABCD memiliki lima langkah kunci untuk  melakukan proses riset pendampingan diantaranya:

Pertama, Discovery  (Menemukan). Proses menemukan kembali kesuksesan dilakukan lewat proses percakapan atau wawancara dan harus menjadi penemuan personal tentang apa yang menjadi kontribusi individu yang memberi hidup pada sebuah kegiatan atau usaha. Pada tahap discovery, kita mulai memindahkan tanggung jawab untuk perubahan kepada para individu yang berkepentingan dengan perubahan tersebut yaitu entitas lokal.

Kedua, Dream (Impian). Dengan cara kreatif dan secara kolektif melihat masa depan yang mungkin terwujud, apa yang sangat dihargai dikaitkan dengan apa yang paling diinginkan. Pada tahap ini, setiap orang mengeksplorasi harapan dan impian mereka baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk organisasi. Sebuah mimpi atau visi bersama terhadap masa depan yang bisa  terdiri  dari  perencanaan,  kata-kata  yang  diungkapkan,  tindakan nyata, dan beberapa dokumentasi.

Ketiga, Design (Merancang). Proses  di  mana  seluruh  komunitas  (atau  kelompok)  terlibat  dalam proses belajar tentang kekuatan atau aset yang dimiliki agar bisa mulai memanfaatkannya  dalam  cara  yang  konstruktif,  inklusif,  dan  kolaboratif untuk mencapai aspirasi dan tujuan seperti yang sudah ditetapkan sendiri.

Keempat, Define (Menentukan). Kelompok pemimpin sebaiknya menentukan ‘pilihan topik positif’: tujuan dari proses pencarian atau deskripsi mengenai perubahan yang diinginkan. Pendampingan dengan masyarakat terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD). Pada Proses FGD pendamping dan masyarakat menetukan fokus pembahasan. yang akan dibahas berupa hal yang positif. Proses FGD tersebut bisa berjalan dengan lancar kalau sudah disepakati pembahasan yang akan dibahas.

Kelima, Destiny (Lakukan). Serangkaian tindakan inspiratif yang mendukung proses belajar terus menerus dan inovasi tentang “apa yang akan terjadi”. Hal ini merupakan fase akhir yang secara khusus fokus pada cara-cara personal dan organisasi untuk melangkah maju. Langkah yang terakhir adalah melaksanakan kegiatan yang sudah disepakati untuk memenuhi impian masyarakat dari pemanfaatan aset.

Teori pada dasarnya adalah petunjuk (guide) dalam melihat realitas di masyarakat. Teori dijadikan pola pikir dalam memecahan suatu masalah yang ada pada masyarakat maupun lingkungan organisasi.

Pendampingan ini menggunakan pendekatan teori Asset Based.Community Development (ABCD), yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh kader maupun anggota IPNU-IPPNU PAC Ngronggot. Berikut adalah beberapa potensi yang dimiliki PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot: (1) 90% ranting sudah aktif, (2) Anggota yang banyak serta memiliki latar belakang yang berbeda beda, (3) Kader unggul dalam bidangnya masing-masing serta memiliki media.

Dari   sebagian   potensi   yang   telah   disebukan   diatas,   IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot mampu mengadakan beberapa agenda menarik diantaranya pelatihan formal yakni Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA), dan Latihan Kader Muda (LAKMUD) serta pelatihan non formal seperti pendidikan dan pelatihan (DIKPEL), diklat jurnalistik, dan diklat persidangan.

Meskipun pada masa pandemik virus covid-19, PAC IPNU IPPNU Kecamatan Ngronggot tetap mampu mengadakan agenda, yakni Training Kader Penerus (TKP), Diskusi Kekaderan, dan ikut serta mensukseskan kegiatan yang diselenggarakan oleh PC IPNU-IPPNU Kabupaten Nganjuk, seperti diselenggarakan pada hari minggu, 13 september 2020, yakni Diklat Persidangan.

PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot juga ikut serta mensukseskan program kegiatan yang dilakukan oleh PW IPNU Jawa timur yakni “IPNU educare”.

Sebanyak 90% ranting aktif. Ketika kita melakukan sesuai dengan teori pendekatan ABCD, yakni menemukan, impian/harapan, merancang, menentukan, melakukan. Organisasi sangat penting bagi kita yang nantinya hidup bermasyarakat, bekal yang dimiliki yaitu manajemen organisasi. Proses dalam organisasi itu merupakan nyawa diri kita sendiri. Ketika prosesnya baik maka hasilnya juga akan baik.

Berorganisasi merupakan suatu harta yang sangat berharga yang dimiliki masing- masing kader maupun anggota, sangat berharga dan terkadang tidak kita dapatkan disekolah.

Kecamatan Ngronggot memiliki 13 Desa, dan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot memiliki 11 ranting yang aktif dan dua ranting yang masih vakum (Ranting Kaloran dan Ranting Trayang).

Dari 11 Ranting yang Aktif tersebut  diantaranya  Ranting  Kelutan,  Ranting Juwet,  Ranting Tanjungkalang, Ranting Cengkok, Ranting Mojokendil, Ranting Ngronggot, Ranting Banjarsari, Ranting Dadapan, Ranting Kelurahan, Ranting Kalianyar, dan   Ranting Betet. PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot melakukan pendampingan, perawatan, pemeliharaan serta kontribusi kepada seluruh ranting agar IPNU-IPPNU dikecamatan Ngronggot dapat terus istiqomah ada serta mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Anggota banyak serta memiliki latar belakang yang berbeda. Rekan dan Rekanita IPNU-IPPNU se-kecamatan Ngronggot memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari kegiatan sehari-harinya, profesinya, skill, minat dan bakatnya dan lain-lain. Misalnya sebagai pelajar, guru, karyawan, usaha mandiri maupun kelompok, dan lain sebagainya

Dari keberagaman ini PAC IPNU IPPNU Kecamatan Ngronggot berusaha mengkombinasikan skill masing-masing kader maupun anggota dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti Diklat Jurnalistik, Diklat Persidangan, Diskusi Kekaderan, Pendidikan dan Pelatihan, Training Kader Penerus, serta beberapa kegiatan lainnya.

Kader unggul dalam bidangnya masing-masing serta memiliki media. Skill dan kualitas dari kader maupun anggota harus selalu di upgrade, supaya kader dapat menjadi motivasi maupun contoh bagi para anggota serata anggota mampu menjadi pelajar NU ideal.

Kualitas kader dapat bertambah ketika kader mampu memaksimalkan potensinya juga rutin mengikuti pelatihan-pelatihan yang mampu menambah wawasan pengetahuan serta mampu mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Seorang kader harus berani improve dan mempraktikkan segala kemampuan yang telah  dimiliki, memiliki komitmen yang kuat.

Dari IPNU -IPPNU Kecamatan Ngronggot ada beberapa yang menjadi pengurus PC Kabupaten Nganjuk, PW IPNU Jawa Timur seperti Rekan Ahmad Nur Wahid (Ketua PC IPNU Periode 2016-2018) dan Rekan Ahmad Syafi’i Sulaiman (ketua PC  IPNU  Nganjuk  periode  2018-2020),  dan  seorang  yang  menjadi  pengurus IPNU Pusat (PP) yakni Rekan Ahmad Nur Wahid yang sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai ketua PR Dadapan, Ketua PAC IPNU Kecamatan Ngronggot, Keta PC Kabupaten Nganjuk, dan sekarang beliau menjadi pengurus IPNU Pusat.

Hal ini menunjukkan bahwa IPNU IPPNU merupakan organisasi kaderisasi yang prosesnya berjenjang, tidak asal instan. Harus melalui proses yang panjang untuk benar-benar menjadikan kader tersebut unggul.

PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot memiliki kader yang unggul dibidang tertentu, sepertihalnya Rekan M. Syarifudin yang unggul dibidang strategi dan taktik dalam mengelola organisasi. Dia kerap kali mengisi materi yang ada di IPNU IPPNU kecamatan Ngronggot maupun Kabupaten Nganjuk. Materi yang pernah disampaikannya adalah Diklat persidangan, Stratergi dan Taktik, Jurnalistik, Sosial Media, dan lain-lain.

Dan masih banyak lagi   potensi   yang   dimiliki   kader   maupun   anggota   IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot. PAC IPNU IPPNU Kecamatan Ngronggot akan terus mengebangkan skill yang dimiliknya agar mampu mengoptimalkan potensinya sehingga akan sangat bermanfaat bagi diri, organisasi maupun masyaratakat.

Pada  masa  pandemi saat  ini  IPNU-IPPNU  Kecamatan  Ngronggot  selain melakukan kegiatan bersama, juga melakukan kegiatan dirumah yang dalam hal ini ikut berpartisipasi mensukseskan proker yang dilakukan oleh PW IPNU Jawa Timur  yakni  IPNU  Educare.

IPNU Educare adalah  gerakan  sosial  yang diinisiai oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa timur. IPNU Educare bergerak dibidang pendidikan berupa pendampingan belajar dan  advokasi  pelajar.  IPNU Educare  melibatkan  relawan  yang sudah  tersebar hampir  diseluruh  Jawa  Timur  dan terus berkembang hingga  saat  ini. 

Melalui IPNU Educare PW IPNU Jawa Timur ingin turut andil dalam upaya menjaga stabilitas pendidikan di Indonesia. IPNU Educare berfokus pada pendampingan belajar  kepada  siswa  SD,  SMP,  dan  SMA  sederajat.  

Konsep  pendampingan belajar yang sudah dilaksakan adalah pembentukan kelompok belajar didesa-desa. Dari kelompok belajar tersebut para relawan mendampingi pelajar disekitarnya selama proses pembelajaran. Pelaksanaan proses pendampingan mengenai hari, waktu, dan durasi pembelajaran disesuaikan dengan hasil kesepakatan (kontrak belajar) antara relawan dan peserta pembelajaran.

IPNU-IPPNU PAC Ngronggot sudah  melaksanakan  gerakan  “gotong  royong  untuk  pelajar  Indonesia”,  yakni IPNU Educare. PAC IPNU IPPNU Kecamatan Ngronggot akan terus berusaha memaksimalkan potensi yang dimiliki serta terus mengembangkannya. Sehingga besar harapan kami organisasi IPNU-IPPNU dapat mewujudkan visi misi dan tujuannya secara efektif dan efisien.(4/5)

Penulis: Lailis