Nganjuk – Gegap gempita hari lahir (harlah) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-68 dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-67 terasa hingga ke pelosok-pelosok desa di seluruh Indonesia.

Setidaknya itu terlihat pada peringatan harlah yang diselenggarakan Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Nganjuk yang bertempat di Kantor PCNU Nganjuk lantai 2, Sabtu (12/03/022) malam ini.

 

Acara harlah ini dimulai dengan sambutan-sambutan, kemudian dilanjutkan dengan prosesi potong tumpeng khas tradisi nusantara. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Dr. M. Ali Anwar, M.Pd.I selaku sekretaris PCNU Nganjuk oleh rekan Ahmad Zainul Hasan selaku Ketua IPNU Cabang Nganjuk, kemudian dilanjutkan potongan tumpeng kedua diberikan kepada Ibu Khotimatul Munawaroh, M.Pd selaku Sekretaris Cabang Fatayat NU Nganjuk oleh rekanita Intan Rahayuningtyas selaku Ketua IPPNU Cabang Nganjuk.

 

Tak hanya potong tumpeng, acara yang digelar setelah isya’ ini juga dimeriahkan cak Afandi dan grub rebana Syukarol Munsyid yang digawangi kader IPNU-IPPNU Kabupaten Nganjuk. Setelah prosesi potong tumpeng, harapan demi harapan pun langsung dipanjatkan.

 

“Dengan bertambahnya usia organisasi, tentu harus dibarengi dengan bertambahnya kedewasaan berfikir. Seperti etika dalam pergaulan sosial sampai etika di dunia maya,” terang Gus Wahab dalam mauidzhoh

 

Selain itu, Ketua PC IPNU Nganjuk ikut memanjatkan harapan serta tak lupa memberikan wejangannya kepada generasi muda ini.

 

“Momen harlah ini harusnya dijadikan sebagai momen mencetak kader-kader NU yang sesuai dengan faham ajaran NU yaitu faham aswaja. Serta mempunyai etika sosial yang sesuai dengan dasar aqidah dalam lingkup islam.

 

Ia menambahkan, hal demikian dilakukan supaya generasi tidak tergerus oleh pengaruh yang timbul akibat arus globalisasi dari dunia barat, yang identik dengan ajaran yang bertentangan Islam.

 

Acara yang dihadiri oleh  seluruh Kader IPNU IPPNU di Kabupaten Nganjuk ini, ditutup dengan makan bersama dalam sebuah nampan sebagaimana layaknya tradisi makan di pesantren.