Pewarta : Irma Khoirun Nisa

 

Sebelum melaksanakan Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) dan Rapat Koordinasi Cabang (RAKORCAB) yang akan dilaksanakan pada hari ahad mendatang. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nganjuk dan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Corp Brigade Pembangunan (CBP) Korp Pelajar Putri (KPP) Kabupaten Nganjuk menggelar rangkaian kegiatan “Pra RAPIMCAB dan RACORCAB” pada ahad pagi (18/09/2022) di Kantor PCNU Nganjuk.

Kegiatan ini adalah sebagai bentuk persiapan dan bekal untuk para kader agar nantinya lebih matang saat mengikuti RAPIMCAB dan RACORCAB.

Rangkaian acaranya di isi dengan Visioning IPNU IPPNU yang mengusung tema ” IPNU IPPNU Nganjuk dari masa ke masa : Keberagaman dan Inklusivitas”.

 

Kotimatul Munawaroh, Ketua PC Fatayat Nganjuk menjadi salah satu pemateri yang menjelaskan tentang tantangan para kader terkait isu peremajaan.

 

“Saya adalah saksi sejarah konferensi IPNU yang pernah bentrok karena usia, hal itu terjadi karena faktor peremajaan” Ungkap Kotimatul Munawaroh, Demisioner Ketua PC IPPNU Nganjuk.

Kotim sapaan akrabnya melanjutkan, pada saat itu kader yang dicalonkan memiliki kecakapan memimpin akan tetapi sudah melebihi batas usia sehingga menimbulkan bentrok yang terjadi di Nganjuk.

 

Hal tersebut mengakibatkan Isu peremajaan menjadi tantangan dan tuntutan untuk pelajar NU Nganjuk yang penting untuk diperhatikan.

“Jika batas usia menjadi polemik yang sangat panjang, akibatnya mencari kader yang sesuai dengan batas usia menjadi sangat sulit” Sambungnya.

 

Alumni IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk itu menekankan, untuk rekan dan rekanita mulai dari sekarang harus mampu mendewasakan dan mempersiapkan kader kadernya agar di usia 24 tahun mampu memiliki kecakapan memimpin dengan baik agar tidak ada bentrok karena alasan yang serupa.