NGANJUK. PC IPNU IPPNU Kabupaten Nganjuk gelar seminar Pendidikan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT), di MA Al Hidayah Termas Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk yang diprakarsai IPNU IPPNU, Kamis (26/12).

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

M. Hafidz Romadhon, Wakil Ketua PC IPNU Nganjuk, juga selaku ketua panitia pelaksana, mengungkapkan, Kemenpora kini sedang gencar  peningkatan kesehatan reproduksi bagi pemuda.  Kerjasama dalam seminar ini merupakan wujud dari upaya meningkatkan kesehatan reprodoksi tersebut.

“Acara ini adalah seminar PKPRT, terimakasih atas kerjasama Kemenpora dengan PC IPNU IPPNU Nganjuk. Antusiasme peserta luar biasa sekali, karena dari seluruh Indonesia hanya 18 titik, dan Nganjuk mendapatkan salah satunya. Sehingga peserta luar biasa, dari seluruh perguruan tinggi dan PAC se Kabupaten Nganjuk mengikuti acara ini, total lebih dari 200 peserta,” jelasnya.

Sementara peserta hadir lebih dari 200 orang, berasal dari kader IPNU IPPNU Nganjuk yang telah berusia diantara 18-30 tahun, sesuai target dari Kemenpora. Hadir pula tamu undangan dari MWC NU Baron berserta banomnya, Kepala Sekolah MA Al Hidayah Ibu Hj. Suniyah Wahibah dan Kepala MTsN 4 Nganjuk.

Materi PKPRT sendiri berisi 4 (empat) pembahasan pokok, yaitu (1) Hukum Perkawinan dengan pemateri Asdep Abdul Rofur beserta 3 kabid dari Kemenpora, (2) Perlindungan Anak oleh Ibu Margareth AM yang juga pernah menjabat ketua PP IPPNU tahun 2009-2012, (3) Kesehatan Reproduksi disampaikan oleh Ema Rahma Yani, M.Kep. Ns. Sp. Kep. An, dan (4) Psikologi Pemuda disampaikan oleh Moh. Masyhuri, anggota DPRD Kabupaten Nganjuk yang kerap aktif pada kegiatan kepemudaan.

Sementara itu Ketua PC IPNU Nganjuk Ahmad Syafii Sulaiman berharap, kolaborasi seperti ini tidak berhenti di sini, dan bersineri bersama terkait dunia kepemudaan.

“Kami berharap dapat terus bersinergi, karena manfaatnya besar. mengingat dalam berkeluarga akan ada hal tidak diinginkan yang mungkin terjadi, sehingga menjadi bekal nantinya. Menyikapi kondisi saat ini pemuda melakukan pernikahan dini, kerap terjadi perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, sehingga dapatb lebih mengerti dan bijaksana,” tandasnya.