Manusia merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah organisasi. Ikatan Pelajar  Nahdlatul  Ulama-Ikatan  Pelajar  Putri  Nahdlatul  Ulama  (IPNU- IPPNU) merupakan organisasi pelajar yang berpusat pada kaderisasi. Kaderisasi yang berkualitas adalah kaderisasi yang mampu melahirkan kader-kader militan, loyal, dan benar-benar ikhlas berproses di IPNU-IPPNU.

IPNU-IPPNU adalah kita semua. IPNU-IPPNU akan tetap hidup dan berkembang ketika kaderisasi tetap terus berjalan dengan baik. IPNU-IPPNU akan lengkap   ketika   suatu   kepengurusan   bisa   terus   mempersiapkan   generasi penerusnya, terlebih dengan kualitas dan kuantitas yang terus meningkat.

Harus diakui bahwa hingga saat ini kaderisasi IPNU IPPNU terutama pada level lokal, masih cukup rapuh, dan kerapuhan ini salah satunya tampak dari rendahnya skill organisasi serta kapasiatan intelektual kader IPNU IPPNU dalam melaksakan program serta tugas keterpelajarannya.

Hal ini berimplikasi serius pada kurangnya produktifnya  IPNU IPPNU sebagai organisasi   pelajar dalam mengawal  agenda-agenda  keterpelajaran  dan pengelolaan  kader bawah. Pembacaan serta pemetaan masalah kaderisasi merupakan hal yang detail yang tidak bisa dipotong hanya dengan asumsi-asumsi melainkan harus dengan pembacaan yang jernih terhadap kebutuhan di tingkat basis.

Kaderisasi harus tetap dikawal oleh setiap pengurus IPNU-IPPNU di semua tingkatan, termasuk pada PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot. Jika kaderisasi stagnan maka besar kemungkinan masa depan organisasi akan semakin surut.

Kaderisasi merupakan salah satu pilar utama dalam IPNU-IPPNU sebagai salah satu Badan Otonom dari NU. Mulai dari proses kaderisasi yang efektif inilah akan didapat kader-kader yang memiliki energi, kualitas dan loyalitas yang tinggi demi pengembangan dan keberlangsungan organisasi.

Selain itu tidak kalah pentingnya, bahwa sesuai dengan khittohnya IPNU-IPPNU yakni kembali kepada pengakuan pertama organisasi berdiri sebagai pelajar bukan hanya pada visi dan misinya  semata.  Sehingga  sasaran  utama  bidang  garapnya  adalah  anak-anak seusia pelajar, yakni santri, dan mahasiswa.

Hal tersebut merupakan kepedulian PAC IPNU-IPPNU kecamatan Ngronggot terhadap kelangsungan hidup Jam’iyah NU kedepan tanpa ada kepentingan lain yang lebih besar dari apa yang menjadi tujuan IPNU-IPPNU sendiri, sehingga out put dari IPNU-IPPNU dapat betul-betul bermanfaat serta membawa barokah fiddini waddunya wal akhiroh.

Saat ini kita telah berada pada masa “New Normal”. Sebagai organisasi pengkaderan,  IPNU-IPPNU harus tetap menjalankan  proses kaderisasi  dengan menyesuaikan keadaan. kami dari Departemen Pengembangan Organisasi dan Kaderisasi PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot berinisiatif mengadakan kegiatan Diskusi Kekaderan dengan mengambil tema “Meruntuhkan Problem Organisasi”. Dalam kegiatan ini ada beberapa poin-poin penting yang kami bahas diantaranya: pentingnya ideologi kader serta anggota, pentinya PDPRT, PPOA & POA sebagai landasan berorganisasi.

Kemudian, juga dibahas mengenai problem yang dialami PAC IPNU IPPNU Kecamatan Ngronggot (menjabarkan sudut pandang problem Kaderisasi, menjabarkan sudut pandang problem Organisasi, menjabarkan sudut pandang problem Dakwah, menjabarkan sudut pandang Orseni) serta problem solving yang diambil untuk menyelesaikannya, potensi yang dimiliki kader dan anggota serta cara mengmbangkannya.

Serta dalam literasi ini penulis membahas tentang potensi yang dimiliki kader maupun anggota, serta cara mengembangkannya menggunakan metode pendampingan Asset Based Community Development (ABCD) di PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ngronggot. Semuanya akan dibahas melaui tulisan-tulisan selanjutnya. (1/5)

Penulis: Lailis