Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Nganjuk belum lama ini memperkenalkan logo Konferensi Cabang (Konfercab) ke-24. Sabtu, (10/12/2022). Kegiatan tersebut mengusung konsep minimalis dengan dipadukan budaya lokal, serta logo Konfercab IPNU IPPNU ke-24 Kabupaten Nganjuk itu menyimpan beberapa filosofi.

 

Menurut perancangnya, logo Konfercab IPNU IPPNU ke-24 dominan dengan simbol Api.

 

Simbol Api yang berbentuk angka hijaiyah 24 pada logo itu melambangkan harapan untuk kondisi yang lebih baik dan semangat dalam berorganisasi.

 

Lalu, logo yang dominan dengan simbol Api tersebut jika diperhatikan lebih jeli, maka akan membentuk angka 24 yang tak lain merupakan angka Konfercab PC IPNU IPPNU Kabupaten Nganjuk ke-24 itu sendiri.

 

Tak hanya itu, pada logo Konfercab ini terdapat pula simbol bulan sabit yang memiliki arti semangat pembaruan dan keislaman, dalam hal ini diharapkan IPNU IPPNU sebagai organisasi pelajar islam yang selalu mendakwahkan Islam yang berlandaskan Ahlussunnah Wal Jamaah.

 

Manusia Aktif digambarkan seseorang yang sedang bergerak melambaikan tangannya mengartikan IPNU IPPNU harus selalu ikut andil dalam kegiatan yang ada di sekolah maupun di masyarakat

 

Buku melambangkan ilmu pengetahuan yang senantiasa berkembang dan membawa manfaat bagi yang mau membacanya serta 3 lampir buku mengartikan trilogi IPNU IPPNU yaitu Belajar, Berjuang, Bertakwa

 

Teknik penggunaan logo menggunakan dasar garis bulat mengartikan countinue / Istiqomah (terus menerus) dalam halnya belajar dan berjuang serta dengan pewarnaan menggunakan tool smart fill mengartikan pintar dan mawas diri sedemikian rupa sehingga dapat melaksanakan segenap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (bertaqwa).

 

Konfercab IPNU IPPNU ke-24 Kabupaten Nganjuk sendiri bakal berlangsung di SMKN 1 Tanjunganom pada 14 – 15 Januari 2023 mendatang. Konferensi kali ini mengusung tema “Konsolidasi dan Transisi Kepemimpinan Pelajar NU Merespon Peradaban Baru”.

 

Pewarta : Dina Tia Fatikasari