Kaderisasi adalah jantungnya organisasi, sedangkan anggota adalah ruhnya, dan organiasi itu sendiri ialah proyeksi dari sebuah tubuh yang di dalamnya memiliki organ-organ (yang merupakan proyeksi dari para pengurus) yang saling bekerja sama, diaantaranya: kepala (mata, telinga, hidung, mulut), tangan, dan kaki. Tubuh (organisasi) tidak akan pernah bisa hidup jika tidak ada ruh di dalamnya. Dan jika jantung dari tubuh itu mengalami kerusakan atau melemah maka akan terjadi goncangan dalam tubuh tersebut. Apa lagi sampai jantung (kaderisasi) itu berhenti berdetak, maka matilah ia. Pun IPNU – IPPNU juga demikian. Secara organisasi IPNU-IPPNU sudah memiliki jenjang kaderisasi yang terstruktur secara rapih dan sistematis. Sebuah kebanggaan tersendiri jika dalam suatu kepengurusan IPNU-IPPNU memiliki kekuatan kaderisasi yang baik, seperti halnya PAC IPNU – IPPNU Ngronggot.

Dalam lingkup kabupaten Nganjuk, sudah bukan rahasia publik lagi bahwa PAC IPNU-IPPNU Ngronggot memiliki sistem kaderisasi yang sangat baik, bahkan terbaik dari PAC lain se-Kab. Nganjuk. Setiap periode kepengurusan PAC tidak pernah tidak mengadakan Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) dan Lakmud (Latihan Kader Muda). Hal ini telah berjalan sejak (setahu penulis) tahun 2000. Setiap periode kepengurusan selalu, dengan penuh smangat pengabdian, berjuang mengadakan dua jenjang kaderisasi tersebut. Mulai dari membentuk kepanitiaan yang solid, melobi tempat pelatihan, mencari pemateri yang mumpuni, menggalang dana dari donatur dan alumni, dan sebagainya. Tak ayal bahwa sampai saat ini pun para alumni (yang dulunya sebagai aktifis PAC) masih tetap menaruh perhatian pada keberlangsungan PAC, khususnya dalam hal kaderisasi.

Setiap periode kepengurusan berlangsung selama dua tahun. Di tahun pertama PAC IPNU-IPPNU Ngronggot selalu mengadakan Makesta. Dan yang paling membanggakan ialah Makesta tersebut selalu diselenggarakan dengan lebih dari satu lokasi. Bisa dua atau tiga lokasi. Penempatan lokasi makesta ditentukan berdasarkan rapat harian PAC dengan ranting-ranting yang bersangkutan, yang telah dibentuk koalisi. Jika ada dua lokasi maka ranting se-Kec. Ngronggot akan dibentuk dua koalisi, begitu pula jika ada tiga lokasi Makesta. Sedangkan penetapan koalisi ranting ialah berdasarkan lokasi titik koordinat dengan pendopo kecamatan sebagai titik tengahnya. Dari situ akan terbentuk koalisi Utara-Selatan, dan/atau Timur-Barat.

Sedangkan di tahun kedua dari periode kepengurusan ialah mengadakan Lakmud. Lakmud ini merupakan satu jenjang kaderisasi di atas Makesta. Maka peserta yang mengikuti Lakmud akan lebih sedikit dari pada Makesta, karena dalam Lakmud ada syarat-syarat tertentu yang lebih tinggi. Demikian pula muatan materi dan kualitas alumninya. Materi yang disajikan dalam Lakmud berisi lebih mendalam dan lebih luas, diantaranya ada Scientific Problem Solving, Teknik Persidangan, Teknik Pembuatan Proposal, dll.

Selama ini setiap acara Makesta dan Lakmud selalu dibanjiri oleh peserta. Dalam satu kali periode rata-rata memiliki alumni Makesta sebanyak 100 orang dan Lakmud sebanyak 30 orang. Hal ini menunjukkan bahwa IPNU-IPPNU, di kecamatan Ngronggot, masih banyak diminati oleh para remaja, khususnya remaja masjid. Dan dalam tiga periode terakhit ini, seriap acara rutinan PAC selalu dihadiri lebih dari 100 anggota. Kita berharap semoga pencapaian ini bisa berlangsung selamanya, kalau bisa lebih meningkat lagi. Dan yang terpenting lagi, semoga kualitas kader IPNU-IPPNU (khususnya di wilayah Ngronggot) lebih meningkat lagi dan lagi.[]

Penulis: Syarif Dhanurendra