Puisi

Seruan Pelajar Nahdlah

Oleh : PAC IPNU IPPNU BERBEK Sarayu sendu haru menjadi satu Melintang menerjemahkan gema ikrar kami Persis pada satu ucapan syahadatain Penuh keharuan mengesahkan diri dalam simpul Yaa Robbal ‘alaamiin   Hari itu, lepas melafalkan sumpah Kami tak ingin hanya sebatas Sudah Menyandang gelar pelajar…

Puisi

Kamu seperti Bulan

  Oleh : PAC IPNU IPPNU Gondang   Kamu seperti bulan Selalu merasa tinggi enggan untuk merendah Lantas bagaimana aku memelukmu?   Kamu seperti bulan Dikelilingi ribuan bintang yang ada di dekatmu Lantas bagaimana aku mendekatimu?   Kamu seperti bulan Yang hanya memanfaatkan matahari agar…

Puisi

Syair IPNU IPPNU

  Oleh : PAC IPNU IPPNU Nganjuk Kota   IPNU-IPPNU wadah kami Pelajar NU itulah kami Rekan-Rekanita panggilan kami Benteng aswaja misi mulia kami   GP Ansor penjaga kami Fatayat-Muslimat mitra kami Para kyai orang tua kami Akan kubela sampai mati   Bermasyarakat lingkungan kami…

Puisi

Sepenggal Renungan

  Oleh : PAC IPNU IPPNU Berbek   Yang paling aku takutkan saat ini Adalah ketidakmampuanku untuk berdiri di atas kata-kataku sendiri Mereka menganggap aku orang baik karena mereka tidak tahu apa yang aku lakukan Mereka hanya tahu apa yang aku tampakkan Dan tidak pernah…

Puisi

Nikmati Prosesnya Ikuti Alurnya

Perjalanan kehidupan Tak semulus yang dibayangkan Realita Hanya terlihat bagai halusi semata   Berjalannya waktu kehidupan Harapan selalu terpatahkan Fakta – fakta terlihat nyata adanya Hanya membuat retisalya   Bisik semesta melihatkan Bahwa terkadang proses patut diperjuangkan Karena kehidupan memiliki jalan Dalam suatu keputusan yang…

Puisi

Sama-sekali Tak Asik

Bersuara penuh nada tapi irama tiada   Seperti meneriakkan sua tapi berujung sia   Layaknya janji untuk bertemu ternyata hanya harap semu   Kita penuh usik, dengan kisah yang sangat berisik tapi tak asik   Nganjuk, 2021 – Penulis bernama Latiefa Al Hafidz, bernama asli…

Puisi

Membaca Semesta

          /1/ Mengaca pada cermin saat ini adalah kebodohan Gambar yang ditampilkannya tidak menunjukkan arti sebenarnya Di ambang pintu kamar, aku mengkhayal Mungkinkah suatu saat nanti kaca itu menampilkan fakta?   /2/ Dalam dekapanku, ada sebuah buku yang tak pernah usai…